Liputan6.com, Jakarta Pihak keamanan Qatar menangkap tiga pria pada hari Senin waktu setempat (14/11/2022) karena menjual kembali tiket Piala Dunia 2022.
Piala Dunia 2022 Qatar dijadwalkan akan berlangsung pada 20 November. Ini akan menjadi Piala Dunia pertama yang berlangsung pada musim dingin.
Baca Juga
Jelang pembukaan turnamen paling akbar itu, Kementerian Dalam Negeri Qatar telah menangkat tiga calo tiket.
Advertisement
Ketiga pria tersebut berasal dari kebangsaan yang berbeda dan menjual tiket di luar platform resmi yang telah ditentukan FIFA dan tuan rumah Qatar.
Kementerian Dalam Negeri Qatar juga telah mengumpulkan sejumlah bukti seperti tiket yang disita, laptop, dan beberapa ponsel.
Para terdakwa telah dirujuk ke pihak yang berwenang untuk prosedur hukum lebih lanjut.
Pihak berwenang mengeluarkan peringatan keras kepada pelanggar hukum yang menyatakan bahwa, FIFA memiliki hak tunggal dan eksklusif untuk menerbitkan, menjual, mendistribusikan, dan menjual tiket.
"Tidak diizinkan untuk menerbitkan, menjual, menjual kembali, mendistribusikan kembali, atau menukar tiket Piala Dunia 2022 tanpa lisensi. dari FIFA atau perwakilan resminya," bunyi pernytaan resmi pemerintah Qatar.
Siapa pun yang melanggar undang-undang berdasarkan Pasal No. 19 Undang-Undang No. 10 Tahun 2021 akan dihukum dengan denda sebesar QAR250.000 (Dh252.198).
Hukuman akan dikalikan dengan jumlah tiket yang dijual kembali, dan dalam semua kasus, pengadilan akan memerintahkan penyitaan barang bukti.
Pihak berwenang meminta masyarakat untuk mematuhi hukum dan prosedur yang mengatur proses penjualan kembali tiket untuk menghindari hukuman yang ditetapkan oleh undang-undang.
Dilarang Merokok
Selain menyiapkan tim terbaik, Qatar juga melakukan persiapan dari segi pelaksanaan untuk menyambut lebih dari satu juta pengunjung.
Salah satunya peraturan tentang larangan merokok di stadion. Menteri Kesehatan Qatar, Hanan Mohamed Al Kuwari melarang penonton menghisap rokok tembakau maupun elektrik di dalam stadion.
Hal ini merupakan upaya untuk menyampaikan bahwa tembakau sangat berbahaya bagi kesehatan.
Hanan berharap kampanye kesehatan di Piala Dunia 2022 ini dapat meningkatkan kesadaran orang soal bahaya merokok serta pentingnya hidup sehat.
“Kementerian kesehatan bekerjasama dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mendorong perayaan event sepak bola global ini sebagai mercusuar bagi kesehatan dan keselamatan,” kata Hanan Mohamed, dikutip dari iloveqatar.net, Senin 14 November 2022.
Dia mengatakan, kampanye soal larangan merokok dan kesehatan yang dimulai pada bula Oktober lalu itu telah mendapat dukungan dari federasi sepakbola internasional (FIFA).
Hal ini dianggap baik sebagai langkah mempromosikan kesehatan secara global melalui sepak bola.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa, dengan berfokus pada pengendalian tembakau, pola makan, nutrisi yang sehat dan kesehatan mental, kerja sama ini diharap dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental semua orang melalui olahraga.
“Kampanye kesehatan melalui Piala Dunia 2022 ini diharapkan dapat menjangkau segala usia, terutama kaum muda,” harapnya.
Advertisement
Butuh Kerja Sama
Menurut Tedros, event besar seperti Piala Dunia 2022 ini bisa berhasil menerapkan kebijakan larangan merokok di stadion apabila didukung dengan kerjasama yang baik.
“Masing-masing dari tiga mitra telah lama mempromosikan langkah-langkah pengendalian tembakau, dan itu sangat efektif," ucapnya.
"Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang bahaya kesehatan dan tembakau,” tutupnya
Undang Influencer
Qatar tentu berharap Piala Dunia yang mereka gelar berjalan lancar dan sukses. Berbagai cara pun dilakukan negeri kaya di Jazirah Arab tersebut, termasuk mendatangkan para influencer dari berbagai belahan dunia.
Sekitar 1600 fans dari negara-negara yang lolos ke Piala Dunia 2022 telah diundang meramaikan turnamen sepakbola terbesar sejagat tersebut.
Berdasarkan laporan terbaru, fans dari 32 negara peserta itu diminta menyanyikan yel-yel paling populer negara mereka (yang telah dipilih pihak penyelenggara).
Masing-masing diberi waktu 5 menit dalam upacara pembukaan Piala Dunia Qatar sebelum pertandingan pertama antara tuan rumah melawan Ekuador pada 20 November 2022.
"Kami akan berbagi lagu dari negeri peserta agar semua orang jadi makin kenal satu sama lain," ujar salah satu penyelenggara.
Sekitar 30 sampai 50 orang suporter akan dipilih untuk mewakilkan negara-negara peserta. Namun, nama-nama yang dipilih tidak terkait dengan "orang-orang yang punya agenda politik".
"Kamera akan bergantian fokus pada grup masing-masing negara. Bersiap dengan kostum, bendera dan syal untuk memberikan dukungan serta teriakan," lanjut panpel tersebut membocorkan.
Advertisement